Kegiatan ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) tahun 2019 yang didanani oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) yang bertujuan untuk menumbuhkan empati mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi masyarakat melalui penerapan iptek kampus serta menjadi solusi tepat bagi persoalan atau kebutuhan masyarakat yang tidak berorientasi pada profit.
PKM-M dilaksanakan oleh tim mahasiswa Universitas Nusa Bangsa (UNB) yaitu Renaldi Prayoga sebagai ketua, anggota terdiri dari Abid Samra Eka Putra, Afriadin, Khoerunnisa Pertiwi Anggraeni, Tania Fatimah dan dibimbing oleh Anak Agung Eka Suwarnata, S.P., M.Agb. Kegiatan PKM-M telah berlangsung dari bulan April-Juni 2019, berlokasi di Pesantren Hilal Bogor, beralamat di Jalan Keranji Ujung, No. 91, RT 04, RW 04, Perumahan Budi Agung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor.
Sebagai bentuk empati mahasiswa terhadap persoalan kebutuhan pangan khususnya sayur di Pesantren Hilal Bogor, mahasiswa menawarkan solusi yaitu memanfaatkan lahan pekarangan pesantren untuk ditanam tanaman sayur dengan sistem vertikultur dengan media paralon melalui metode tepat guna, mudah dan murah. Kegiatan diawali dengan memberikan penyuluhan kepada para santri tentang potensi pemanfaatan lahan pekarangan dengan teknik vertikultur sebagai upaya memperoleh pangan segar khususnya sayur secara mandiri, dan penyuluhan manajemen produksi sayur dengan sistem vertikultur. Selanjutnya, para santri diajarkan keterampilan teknis budidaya tanaman dengan sistem vertikultur melalui metode yang mudah untuk diterapkan serta alat dan bahan yang murah, serta pendampingan kegiatan pembuatan vertikultur, budidaya tanaman sayur, dan panen.
Manfaat dari hasil kegiatan PKM-M yang dirasakan oleh Pesantren Hilal Bogor adalah pertama, memperoleh pengetahuan mengenai teknologi budidaya vertikultur menggunakan media paralon dan mendapatkan pengetahuan dalam memanajemen produksi tanaman sayur. Kedua, kebutuhan pangan khususnya sayur di pesantren nantinya dapat terpenuhi secara mandiri. Ketiga, penghematan untuk biaya pangan khususnya sayur karena mampu memproduksi sayur segar secara mandiri dan berkelanjutan. Keempat, lahan pekarangan di pesantren termanfaatkan dengan optimal, tertata dan tampak indah.
Sumber: Website UNB